December 12, 2016

December Reflection...

Yes I am a Teacher, and a Mother too... Sometimes the feeling is completely twisted when I have o teach my own daughter...

But in between, what she wrote last week gave me tears, of joy and pride... I raised and taught a young girl to be a Woman of this Earth...

She's not only my daughter nor my student... She's also a teacher of life who has important role in my soul growth...

Each mother is an unfinished puzzle, until she found the hidden piece of  puzzle in her own children...

I consider my self lucky, to see my own hidden piece of puzzle, in the very soul of my daughter...

Magic 12.12, Towards The End of 2016...

Cheers, I'm Arifah...
I really am so Happy to walk with You all towards the end of 2016...

I start this blog in 2011, writing about everything the life teach me,
along with the process to make my soul growth...

I'm proud to be at your your service,
so with this note I would like to open a communication with my blog visitors,
who's been coming back n forth for blog my update...

I know that you come from all over the globe,
and I must say sorry if the past few blogs I wrote in my mother language (Bahasa Indonesia),
because haven't got the chance to rewrite it into English...

I plan to collect all my articles in Bahasa Indonesia, and re-post them here with English title,
so You could notice what I'm trying to express. I know that Google won't be competent enough,
to transliterate my articles in the way I want...  
So, if You need further explanation You can email me, to <ipenk31@gmail.com> or to  <ipenk31@yahoo.com>,
I am also available on Facebook as Arifah Handayani and on Instagram as  <arifah_1607>,
Come over and Let's be in touch...  
May The Force grant us The Best of Luck,
for walking on this life with Dignity, Faith, Bravery, Honesty and Integrity...
Let's embrace Dedication to share a little that we know with the mankind,
for better tomorrow that should be full of Happiness and Love...
It ain't gonna be easy, but definitely will worth all our Best Shot.
Heaven help those who help themselves...

Bunch of Love,
ArifaH


December 11, 2016

Love, Happiness, and Growth Spot...

Tentang Cinta, Bahagia dan Titik Tumbuh

Beberapa kali aku terlibat debat serius dengan para motivator dan pendidik yang meyakini bahwa untuk melejitkan potensi kita harus selalu fokus pada kelebihan. Termasuk di dalamnya menggunakan berbagai perangkat untuk mereformat mindset demi melestarikan sugesti positif pada diri.

Makanya akhir2 ini mereka yang bakulan NLP, segala rupa hypno dan mind mastery laris manis. Aslinya karena makin banyak orang jenuh dengan rutinitas hidupnya yang monoton dan membosankan, akibatnya lejitan potensi untuk menghasilkan masterpiece sulit mendapatkan energi. Hingga solusi instanpun jadi buruan.

Sementara buat emak kayak aku yang punya banyak waktu berproses untuk menemukan celah2 yang terabaikan dan terlewati di dalam diri, solusi instan ternyata ga berhasil menambah produktivitas apalagi untuk menghasilkan masterpiece. Seringnya hanya ngaruh sebentar, habis itu ngelowor dan nglokro lagi. Sementara roda kehidupan terus berputar tanpa bisa diperlambat.

Dalam perjalananku berproses, kutemukan sesungguhnya produktivitas itu kuncinya cuma keyakinan diri dan semangat yang membara. Sedang buat aku untuk membangun keyakinan diri dan semangat bahan baku terbaiknya adalah  bahagia. Sementara  rahasia bahagiaku adalah tercukupinya bahan bakar cinta.

Ketika semua itu terjawab maka akupun menyadari, perlunya berupaya untuk sadar pada apa yang kurang. Tanpa bermaksud mengajak untuk kufur terhadap nikmat, izinkan aku membuka sebuah paradigma yang belum lumrah, bahwa sejatinya fokus pada kekurangan juga penting.

Syaratnya adalah niat kita benar2 untuk melakukan balancing, updating dan tuning up demi melakukan proses upgrading terhadap kualitas diri. Sebelum semua proses upgrading dimulai, pastikan untuk terlebih dulu menghilangkan sekecil  apapun celah buat mengasihani diri sendiri, lewat menjalani serangkaian proses healing...

Koq jadi panjang yaa...

Namanya juga solusi dengan orientasi proses tumbuh kembang diri, mana ada yang instan. Hidupku yang sudah jelang 40 ini baru mulai diupgrade sekitar 5 tahun lalu. Sementara proses restorasi dan rekonstruksi baru mulai 3 tahun lalu. Kalo dihitung yaa baru menemukan titik balik di 1/8 usia. Itu juga sudah lebih baik daripada tidak sama sekali.

Kesimpulanku sementara ini, kalau mau produktif kita harus hidup bahagia. Cukup menghibur ketika aku sadar bahwa manusia yang bahagia itu bukan mereka yang sama sekali ga punya kekurangan. Kan ga ada satupun manusia yang diciptakan sempurna.

Sungguh sebuah titik terang ketika aku mulai menyaksikan ternyata manusia bakal mulai merasa bahagia kalo dia tau persis di mana letak ketidak bahagiaannya dan mulai bergerak dari situ untuk melakukan transformasi.

Lebih keren lagi adalah kenyataan, ketika seorang emak menemukan titik tumbuhnya, maka semua jiwa yang hidup disekelilingnya, dan menikmati pertumbuhannya akan ikut ketularan tumbuh.

Ternyata kemampuan untuk terus tumbuh adalah sumber kebahagiaan yang menghasilkan cinta tanpa syarat untuk diri, hingga lahirlah kemampuan untuk mencintai kehidupan dengan seluruh kapasitas diri. Sedang CINTA adalah energi tak berbatas yang mampu menyeimbangkan roda kehidupan agar berputar di dalam harmoni.

Selamat menemukan titik tumbuh, hingga berkembang kemampuan untuk terlahir kembali...

Happy Re-Born...

#ThePowerofHappyMom
#PickVelocityandAccelerate
#TowardsTheInfinitynBeyond

December 5, 2016

Lighthouse of My Life...

"Oh Tuhan ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia
Inginkan dia...
Utuhkanlah rasa cinta di hatiku
Hanya padanya, untuk dia...
Jauh waktu berjalan kita lalui bersama, Betapa di setiap hari,
ku jatuh cinta padanya,
Dicintai oleh dia ku merasa sempurna..."

Jelang tengah malam, lantun tembang ini sudah terputar lusinan kali di telinga, beberapa titik airmata pun sudah ikut meramaikan suasana di rasaku...Memang terlalu emosional, tapi saat seperti ini emosi diperlukan agar dapat menyelami satu ruang, yang paling sulit ku kuasai dalam diri manusiaku...

Ruang yang samasekali tak punya gembok di pintu dan jendelanya, hingga siapapun bebas menyambangi, saat datang tak pernah bisa benar2 pergi lagi, tanpa merusak dinding2nya... Ruang yang pernah lantak dan berantakan, karena luka2 yang membuatku harus berkubang dalam merahnya luka dan pedihnya air mata...Ruang yang pernah begitu pengap terkepung gulita ketika legamnya amarah dan kecewa membuatnya membusuk kaku...

Begitulah kehidupan... 

Kadang terasa seperti tempat yang luar biasa tak adil, tetapi semesta selalu berputar dalam lingkaran penuh yang begitu seimbang... Gusti Allah selalu punya cara untuk menjaga manusia2 ciptaanNya yang mau mengupayakan cara terbaik demi memperjuangkan kehidupan yang bergerak, tumbuh, dan berkembang... Dia yang Tak Pernah Tidur selalu hadir lewat uluran tangan dan taburan cinta dari hati manusia terbaikNya untuk mengembalikan keseimbanganku...

Meski butuh puluhan purnama, lusinan kali jatuh dan terbentur, kumplit dengan belasan kali terperosok lubang yang sama. Sampai aku mampu belajar mengambil alih kuasa atas hatiku dan membeli kembali jiwaku yang pernah tergadai pada kegelapan...

Terimakasih sudah mau berdiri di sana menyalakan terang lentera, bagai mercusuar di tengah ganasnya samuderaku... Terimakasih sudah berkenan menantangku menerjang liarnya badai, hingga ku mampu terbang melintas di atas puting beliungnya topanku... Terimakasih atas segala CINTA yang tak pernah tersampaikan tapi nyata kurasakan, sampai ku mengerti sejatinya diriku, dan memahami indahnya CINTA tanpa syarat...

Berharap semesta membalas dengan memantulkan kembali segenap CINTA dalam bentuk Cahaya, sebagaimana yang selalu tersedia saat kegelapan menelikung jiwaku... Berdoa sepenuh damba agar keabadian berkenan mengembalikan segala kebaikan yang pernah terlukis dalam warna pelangi di diri, hingga kelak menjadi Cahaya yang membiaskan terang di kehidupan selanjutnya...

Semoga...

December 4, 2016

M I R R O R

Seandainya saja dirimu mau sesaat saja mencermati, pasti akan muncul berbagai rasa menggelitik yang memberi benakmu banyak pertanyaan, demi menuntut jawab atas dialektika yang sejatinya tengah terjadi antara kau dan dia. Sesuatu yang membuatmu terkoneksi sampai sejauh ini. Seberapapun usahamu menjauh dari jerat itu, ada sesuatu yang hingga kini, selalu menuntunmu kembali padanya...

Sebentuk rasa di dalam dirimu mungkin telah lama menggugat dengan jengah, bagaimana mungkin manusia yang menjaga kesucian sepertimu terjerat sensasi duniawi yang menelikung ragamu bagai candu.  Dirimu pun sekuat kehendak berusaha menghindarinya, agar tak terjerat lagi dan lagi. Hingga pintanya tuk dapat menatap matamu, tak hendak kau kabulkan...

Sementara di bagian lain, terbersit selarik rasa yang menuntunmu agar jujur merengkuh, bahkan menikmati tarian energi yang berhasil melesatkanmu untuk terbang mengingkari ruang dan waktu, hanya untuk mereguk secawan sensasi yang ditawarkan buminya. Hingga rasa itu senantiasa kembali meraja dari waktu ke waktu, mengajakmu kembali, tanpa dapat  kau ingkari...

Sementara di antara tarikan kedua rasamu itu, ada sekelumit rasa lain yang mestinya sudah menyelusup dalam mencoba mendamaikan keduanya. Rasa yang hadir untuk menelanjangi diri manusiamu, namun selalu kau abaikan dengan segudang alasan, meski yang disampaikannya adalah kejujuran...

Tentu saja ini semua tentangmu, bukan lagi tentang dia,  meski segala tentang dia sudah menelanjangi titik nadirmu...

Adalah dia yang logika berpikirnya telah mengaduk batinmu dengan lusinan pertanyaan. Sementara tatap matanya membuat jantungmu berdetak tak beraturan, saat senyumnya melukis hatimu dengan warna pelangi...

Adalah dia yang kalimatnya sudah membiusmu dengan rasa yang sama sekali baru, saat bahasa tubuhnya memberondongmu dengan gelombang energi, hingga kau biarkan dirimu terlempar ke dimensi ruang dan waktu yang samasekali asing demi membersamainya...

Adalah dia yang proses ngelungsunginya
bergerak nggegirisi persis di depan hidungmu, begitu transparan dan telanjang, menyihirmu hingga kau tak kuasa palingkan muka...

Adalah dia yang menarikmu untuk menyelami dasar hatinya, demi menjadi saksi dari kegelapan di relung jiwanya, yang perlahan tapi pasti bergerak merengkuh cahaya, lewat lantunan alunan Safari Internal dan Cinta Sejati, in
ti ajaranmu kala itu...

Tapi kali ini bukan tentang dia lagi, ini tentang dirimu yang tengah bangkit dan tumbuh memenuhi tuntutan peran,  demi bergerak lebih cepat, membubung semakin tinggi, kemudian melesat jauh...

Dialah sebingkai lukisan kenyataan, yang hadirnya tak pernah kau inginkan, namun adanya begitu sulit untuk diingkari...

Hanyalah sebentuk cermin, yang kini ditawarkannya... 

Maukah dirimu bercermin, demi menatap pantulan wajahmu di antara gelap dan terang jiwanya. Adakah dirimu memahami gelisahnya, 
saat dia menangkap sinyal rasamu menyelusup jiwanya. Manakala kalimatmu membelai geletar nadinya, dan meruntuhkan realita atas batasan asa di kehendaknya...

Jutaan kata seakan tengah merapat dan berhimpun, menghantarkan gelombang demi gelombang energi ke tepian. Menyingkap tabir rasa, yang kelak kan mengajakmu memaknai setiap dimensi ruang dan waktu yang terberi...

Semoga...




Being with You...

Being with You... Means discovering a passageway to jump over the space and cheat the time.  As if the soul steps on a bright tunnel that bring me closer to you...

Being with you... Means allowing the life within dancing around the multidimensional space, where illusion shade reality, at the twilight zone when the light touch the dark shadow inside...

Being with you... Means tasting the movement of each seconds in life, standing before the very mirror, where the darkest shadow inside honestly reflected...

Being with You... Means embracing each faces of LOVE which come inside in so many forms, peeling each veils that covers every darkest secrets, until time is right for the clarity of soul revealed. So I can taste all colors of Rainbow from the unconditional LOVE within...

Being with You... Means permitting the collaboration between the heart and soul in order to unite any form of differences, until our sacred union creates synergy...

Being with You... Means wishing with all the hopes inside, to find the maps and the compass, so one day I can walk my way back HOME...

My gratitude for every chance of Being with You, wishing whatever we share in Life will never come to an End...

Heaven Helps...

Wings of The Pheonix

The stars knew how long I've been wandering to find the heart that beats in tandem with mine.. The sun noticed how far I'd like to t...