Tentang Cinta, Bahagia dan Titik Tumbuh
Beberapa kali aku terlibat debat serius dengan para motivator dan pendidik yang meyakini bahwa untuk melejitkan potensi kita harus selalu fokus pada kelebihan. Termasuk di dalamnya menggunakan berbagai perangkat untuk mereformat mindset demi melestarikan sugesti positif pada diri.
Makanya akhir2 ini mereka yang bakulan NLP, segala rupa hypno dan mind mastery laris manis. Aslinya karena makin banyak orang jenuh dengan rutinitas hidupnya yang monoton dan membosankan, akibatnya lejitan potensi untuk menghasilkan masterpiece sulit mendapatkan energi. Hingga solusi instanpun jadi buruan.
Sementara buat emak kayak aku yang punya banyak waktu berproses untuk menemukan celah2 yang terabaikan dan terlewati di dalam diri, solusi instan ternyata ga berhasil menambah produktivitas apalagi untuk menghasilkan masterpiece. Seringnya hanya ngaruh sebentar, habis itu ngelowor dan nglokro lagi. Sementara roda kehidupan terus berputar tanpa bisa diperlambat.
Dalam perjalananku berproses, kutemukan sesungguhnya produktivitas itu kuncinya cuma keyakinan diri dan semangat yang membara. Sedang buat aku untuk membangun keyakinan diri dan semangat bahan baku terbaiknya adalah bahagia. Sementara rahasia bahagiaku adalah tercukupinya bahan bakar cinta.
Ketika semua itu terjawab maka akupun menyadari, perlunya berupaya untuk sadar pada apa yang kurang. Tanpa bermaksud mengajak untuk kufur terhadap nikmat, izinkan aku membuka sebuah paradigma yang belum lumrah, bahwa sejatinya fokus pada kekurangan juga penting.
Syaratnya adalah niat kita benar2 untuk melakukan balancing, updating dan tuning up demi melakukan proses upgrading terhadap kualitas diri. Sebelum semua proses upgrading dimulai, pastikan untuk terlebih dulu menghilangkan sekecil apapun celah buat mengasihani diri sendiri, lewat menjalani serangkaian proses healing...
Koq jadi panjang yaa...
Namanya juga solusi dengan orientasi proses tumbuh kembang diri, mana ada yang instan. Hidupku yang sudah jelang 40 ini baru mulai diupgrade sekitar 5 tahun lalu. Sementara proses restorasi dan rekonstruksi baru mulai 3 tahun lalu. Kalo dihitung yaa baru menemukan titik balik di 1/8 usia. Itu juga sudah lebih baik daripada tidak sama sekali.
Kesimpulanku sementara ini, kalau mau produktif kita harus hidup bahagia. Cukup menghibur ketika aku sadar bahwa manusia yang bahagia itu bukan mereka yang sama sekali ga punya kekurangan. Kan ga ada satupun manusia yang diciptakan sempurna.
Sungguh sebuah titik terang ketika aku mulai menyaksikan ternyata manusia bakal mulai merasa bahagia kalo dia tau persis di mana letak ketidak bahagiaannya dan mulai bergerak dari situ untuk melakukan transformasi.
Lebih keren lagi adalah kenyataan, ketika seorang emak menemukan titik tumbuhnya, maka semua jiwa yang hidup disekelilingnya, dan menikmati pertumbuhannya akan ikut ketularan tumbuh.
Ternyata kemampuan untuk terus tumbuh adalah sumber kebahagiaan yang menghasilkan cinta tanpa syarat untuk diri, hingga lahirlah kemampuan untuk mencintai kehidupan dengan seluruh kapasitas diri. Sedang CINTA adalah energi tak berbatas yang mampu menyeimbangkan roda kehidupan agar berputar di dalam harmoni.
Selamat menemukan titik tumbuh, hingga berkembang kemampuan untuk terlahir kembali...
Happy Re-Born...
#ThePowerofHappyMom
#PickVelocityandAccelerate
#TowardsTheInfinitynBeyond
No comments:
Post a Comment