May 12, 2020

Kelola Ego dan Emosi dengan Intuitive Learning

  Obrolan denganmu sore ini mengembalikan ingatanku pada salah satu kesimpulan diskusi kita sekian waktu lalu, bahwa: 

Jiwa manusia memiliki akses ke unlimited source of energy, meski kita untuk itu kita harus beradaptasi dengan limited body, seandainya saja kita dapat mengaktivasi setiap potensi DIRI, maka sejatinya kita akan memiliki kemampuan untuk mengerjakan Limitless Mission.

Pemahaman akan potensi dalam kesejatian DIRI,  dalam ajaran leluhur  diwedar pada bab Sangkan Paraning Dumadi.  Memahami potensi pada gilirannya akan membawa kita pada misi Kesemestaan, yang diungkap leluhur pada bab Hamemayu Hayuning Bawono.  Ketika potensi dan peran sejati terungkap, maka memahami misi Kesemestaan demi menghidupkan dan memuliakan kehidupan, menjadi keniscayaan yang membutuhkan kemampuan Surrendering, yaitu Nrimo Ing Pandum. 

Memeluk kesejatian diri akan mengajari kita untuk mampu bersikap responsive dalam beradaptasi dengan keadaan.  Mengkonversi kecenderungan reactive yang ada dalam insting kita, agar berhasil menjadi responsive tentunya merupakan tantangan dalam upaya pertumbuhan jiwa. 

Konversi dari kecenderungan reactive, menjadi kemampuan responsive bagi manusia di dalam diriku, adalah bab berikutnya dari self mastery, yang memuat keterampilan berikut:

1. Emotional Mastery 
2. Ego Management 
3. Intuitive Learning

Ketiganya membutuhkan kemampuan Transcending The Mind, agar selalu dapat melakukan kolaborasi dan kolaboraksi dengan The Heart.  Hingga The Soul mampu membening dan melakukan balancing terhadap Emosi, demi mengelola Ego.  Kolaborasi antara Mind, Heart,  dan Soul, akan memberi sang DIRI kemampuan untuk melakukan Intuitive Learning, atas setiap kondisi yang dihadapkan oleh Semesta dalam kehidupan kita sehari2. 

Kemampuan Intuitive Learning, pada gilirannya akan membawa kita pada Unlimited Source of Energy, demi mengampu Limitless Mission di Semesta kecil tempat kita hidup. 

Buat aku pribadi, Intuitive Learning setahun ini membuatku lagi2 harus mau melalui pedih perih untuk menyelami Unconditional LOVE. Hingga CINTA berhasil mengajarkanku cara untuk melepaskan FEAR terbesar dalam hidupku. Hingga Sang DIRI semakin mampu mengakses Unlimited Source of Energynya, demi menyelesaikan satu demi satu Life Mission, yang diletakkan Sang Hidup, dalam perjalananku menghidupkan kehidupan dalam DIRI. 

Berharap kita selalu diparingi kemampuan nalar dan kepekaan intuisi untuk terus bergerak, tumbuh, dan berkembang menJADI versi PARIPURNA dari DIRI. Semoga.

*Seperti biasa, setetes ide darimu jadi segulungan badai di kepalaku. Makasiiiih...






No comments:

Post a Comment

Wings of The Pheonix

The stars knew how long I've been wandering to find the heart that beats in tandem with mine.. The sun noticed how far I'd like to t...